TNI siap tempur amankan NATUNA |
Pelanggaran Batas wilayah yang dilakukan oleh kapal China telah dianggap Arogan dan tidak menghargai kedaulatan Indonesia hingga pihak Kementerian Luar Negeri pun melontarkan protes keras melalui duta besar china.
Melalui jumpa persnya menteri luar negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui klaim atas 9 titik china di perairan Natuna Kepulauan Riau. menurutnya Hal itu merupakan klaim batas wilayah secara sepihak tanpa dasar hukum yang diakui oleh dunia.
Menyikapi sikap arogansi Cina yang telah menyerobot perairan Natuna Presiden Jokowi Adapun mengambil langkah Tegas. Ia pun menyatakan pemerintah tidak akan berkompromi atau tawar-menawar dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Menteri pertahanan Prabowo Subianto menyikapi hal ini dengan kepala dingin, menurutnya semua orang harus tenang tidak akan ada yang terganggu karena masalah ini. Termasuk investasi dari Cina Ia pun mengatakan jika pihaknya sedang mengusahakan semua masalah di Natuna bisa terselesaikan dengan baik melalui jalan damai tentunya.
Namun cara pandang Menham Prabowo yang terkesan santai itu mendapat perhatian dari mantan menteri kelautan Susi Puji Astuti. Menurutnya meskipun Indonesia bersahabat dengan Tiongkok pemerintah tidak boleh melindungi para pencuri ikan. Susi ingin pemerintah menegakkan hukum yang berlaku sebagai solusi menindak pelaku pencurian ikan di perairan Natuna.
Menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan Mahfud MD menolak tegas langkah melalui jalan perundingan diplomasi terkait sengketa di Natuna. menurutnya upaya menjaga sebuah kedaulatan negara merupakan bagian dari amanat konstitusi. sehingga wilayah Natuna yang sekarang banyak diterobos oleh kapal ikan asing merupakan tanggung jawab aparat negara dan seluruh rakyat Indonesia. Ia pun menginstruksikan kepada aparat TNI untuk mengusir Kapal asing yang masuk di perairan natuna.
Menanggapi hal ini pihak TNI pun mulai bergerak, Panglima komando gabungan wilayah Pertahanan 1 Laksamana Madya TNI Yudo Margono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin di Pelabuhan Selat Lampa kabupaten Natuna Riau. Menurut Laksamana Madya TNI Yudo Margono perlu dilakukan segera tindakan tegas untuk kapal-kapal yang melanggar dan para penangkap ikan ilegal.
Dalam operasi militer tersebut setidaknya ada 600 personil TNI gabungan yang telah disiapkan dalam posisi siaga tempur. yang terdiri dari satu Kompi TNI Angkatan Darat Batalyon komposit 1 gardapat, satu Kompi gabungan TNI Angkatan Laut yang terdiri dari personal Lanal Ranai dan Satgat komposit Marinir sitengar serta satu Kompi TNI angkatan udara Lanud Raden sadjad dan 1212 Natuna.
Diketahui Cina telah mengklaim daerah yang dilalui oleh kapal di Natuna merupakan daerah teritorial sendiri. China juga mengklaim ada nine-line atau 9 garis putus-putus Hal inilah yang bermasalahan ini menjadi panas. pelanggaran yang terjadi di perairan Natuna juga bukan terjadi kali ini saja Menurut pengakuan laksa dia TNI Margono pelanggaran yang terjadi di Laut Natuna sudah lama terjadi. Dia juga mengaku telah banyak menangkap kapal-kapal asing dan menenggelamkannya.
Tags:
Berita Trending